TRANSLATOR

membangun rasa percaya diri secara instant ..

Posted by Babby Noortan Haswanto On Rabu, 09 Juni 2010 0 komentar

Pertama-tama, untuk menemukan rasa percaya diri, kita harus mengenal secara gamblang apa sebenarnya yang dimaksud dengan gagasan PERCAYA DIRI itu sendiri. Berikut dijabarkan apa sebenarnya PERCAYA DIRI itu:

1. Bersikap Tenang - Dalam setiap situasi di kehidupan ini, Anda perlu menjalankan tingkatan emosi secara layak. Memasukan terlalu banyak emosi dalam pengalaman, justru dapat membuat emosi itu sendiri mendidih. Anda dapat disebut percaya diri jika mampu bersikap tenang dalam menghadapi berbagai situasi yang berbeda.

2. Tidak Meledak-Ledak - Bagian kedua dari bentuk rasa percaya diri adalah mampu bersikap rileks saat menghadapi ketidakpastiaan. Dapat menghadapi masalah dengan kepala dingin, yang berarti mampu tetap tenang saat menghadapi situasi yang Anda sendiri merasa tak pasti. Jika Anda dapat mentoleransi ketidakpastian itu, juga pasti cukup percaya diri dalam menghadapi apapun.

3. Tak Khawatir Dengan Apa Yang Dipikirkan Orang Lain - Apa Anda pernah membayangkan menghadiri sebuah pertemuan, dan begitu Anda berada di sana ternyata jauh berbeda dengan bayangan? Itu menunjukan betapa sebenarnya imajinasi kita sangat tak dapat dipercaya! Berhentilah mereka-reka suatu keadaan dengan imajinasi Anda. Membayangkan apa yang dipikirkan orang lain tentang diri Anda, hanya membuat Anda dipenuhi rasa khawatir.

4. Bersikap Rinci - Sebenarnya dibagian mana Anda menginginkan rasa percaya diri itu tumbuh? Sejatinya, rasa percaya diri itu sama sekali tak memiliki arti hingga Anda mengikatnya dalam sesuatu yang lebih rinci. Sudah dapat dipastikan Anda telah memiliki rasa percaya diri, jika Anda dapat memahami kata-kata ini, atau dapat membuat gambaran titik terang dan gelap di dalamnya. Jadi, tak dibutuhkan untuk menambal rasa percaya diri di manapun dalam pribadi Anda. Untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan dalam kehidupan ini, Anda mesti membangun bayangan nyata tentang apa yang benar-benar dapat dicapai. Pilah-pilahlah situasi yang Anda ingikan secara rinci dan lalu tuliskan. Dengan cara itu, berarti Anda mulai mengarahkan pikiran dalam jalur rasa percaya diri.

5. Pahami Istilah 'Apa yang Kamu Harap Itulah Yang Kamu Dapat' - Otak merupakan bagian dari tubuh kita yang membutuhkan tujuan jelas untuk diproses. Jika tugas-tugas telah disusun secara gamblang di otak Anda, maka ia akan melaksanakan apapun yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan tugas-tugas itu. Seperti jika Anda mencoba mengingat-ingat nama seseorang, beberapa saat Anda mengingatnya makan nama itu akan muncul di kepala Anda.

Otak 'mencoba mengingat' pengalaman yang dirancang dalam tugas-tugas atau cetak biru yang tersimpan dalam bawah sadar, seperti menata nama-nama yang Anda kenal - dimana Anda tak pernah memikirkannya secara sadar. Anda dapat memanfaatkan mekanisme alami ini untuk mulai membangun rasa percaya diri. Tapi, pastikan Anda telah merancang tugas-tugas yang benar di bawah sadar Anda, karena proses selanjutnya akan jadi sesuatu yang vital.

6. Jangan Penuhi Pikiran Dengan Hal Negatif - Saat Anda mengucap 'Aku tak mau mengacaukan', sebenarnya malah merancang tugas 'mengacaukan' dalam otak Anda. Rancang cetak biru untuk hal yang benar-benar Anda inginkan! Otak kita tidak bekerja untuk melakukan hal-hal yang tidak ingin dilakukan. Dan alam telah memberi Anda peralatan yang luar biasa ini, untuk merancang cetak biru tugas-tugas secara benar.

7. Gunakan Perancang-Tujuan Alami - Sekarang pahami betapa vital-nya merancang tugas-tugas yang benar dalam otak kita. Anda perlu mengetahui bagaimana melakukan ini dengan nyata. Hipnotis yang bagus akan 'memprogram' cetak biru dalam otak Anda melalui imajinasi. Jika Anda membayangkan perasaan percaya diri dengan kuat, dan bersikap santai sementara melakukan tahap hipnotis sederhana, maka bawah sadar Anda akan cukup kuat mendorong melakukan apapun. Dan secara mudah, cetak biru untuk bersikap santai telah masuk dalam bawah sadar Anda.



Ada tiga strategi sederhana untuk menumbuhkan rasa percaya diri secara instant:

1. Pikirkan secara rinci tentang waktu/tempat/situasi dimana Anda ingin merasa percaya diri. Ingat 'percaya diri' tidak memiliki arti apa-apa hingga Anda melekatkannya dalam sesuatu yang spesifik.

2. Mulai fokuskan dengan kata-kata yang tepat dalam pikiran Anda, tentang gambaran bagaimana Anda ingin bersikap di waktu dan tempat yang Anda inginkan. Mungkin kata-kata semacam, 'Tenang, rileks atau fokus' dapat berguna bagi Anda. Ingat, otak kita bekerja dalam penjelasan positif.

3. Tutup mata selama yang Anda inginkan, dan resapi bagaimana pengaruh kata-kata itu pada diri Anda. Lalu, bayangkan situasi itu dan latih dalam pikiran Anda aliran rasa percaya diri dan pikiran rileks. Cara ini berguna untuk membuat cetak biru atau 'tugas' bagi pikiran bawah sadar Anda.

Anda dapat mengulangi latihan ini sesering mungkin agar membuatnya lebih efektif, dan gunakan pada beberapa area dalam kehidupan Anda yang membutuhkan rasa percaya diri lebih.

Jadi, jika Anda merasa dikaruniai lebih sedikit rasa percaya diri dari pada orang lain, Anda dapat memulai merancang keseimbangan dengan menggunakan alat alami yang paling luar biasa dalam diri Anda sendiri, yaitu pikiran.

menghentikan fikiran negatif .........

Posted by Babby Noortan Haswanto On Senin, 07 Juni 2010 0 komentar

1. Katakan hal positif pada diri sendiri
Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.

2. Hidup di saat ini.
Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol.

3. Hadapi rasa takut
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita.


4. Percaya pada kekuatan pikiran positif
Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa Anda petik.

5. Jangan berdiam diri.
Telusuri apa yang membuat Anda berpikiran negatif, perbaiki, dan kembali maju. Jika hal tersebut tidak bisa diperbaiki lagi, berhenti mengeluh dan menyesal karena hal itu hanya akan menghabiskan waktu dan energi Anda, juga membuat Anda merasa tambah buruk. Terimalah apa yang telah terjadi, petik hikmah/pelajaran dari hal tersebut, dan kembali maju.

6. Coba hal-hal baru
Mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengatakan ya pada kehidupan Anda membuka lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh. Jauhi pikiran ‘ya, tapi…’. Pengalaman baru, kecil atau besar, membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan berguna.

7. Fokus pada hal-hal positif.
Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti ‘hari ini cerah’ atau ‘makan sore hari ini menakjubkan’. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.

8. Bergeraklah
Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan Anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelelingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika Anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat Anda merasa lebih baik.

9. Ubah cara pandang
Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.

Arti Sebuah Cita-Cita .. :)

Posted by Babby Noortan Haswanto On Minggu, 06 Juni 2010 0 komentar

Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju. Manusia tanpa cita-cita ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju dataran rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi. Ya, cita-cita adalah sebuah rancangan bangunan kehidupan seseorang, bangunan yang tersusun dari batu bata keterampilan, semen ilmu dan pasir potensi diri.

Bagaimanakah jadinya nanti jika kita memiliki beribu-ribu batu bata, berpuluh-puluh karung semen dan berkubik-kubik pasir serta bahan-bahan bangunan yang lain untuk membuat rumah namun kita tidak mempunyai rancangan maupun bayangan seperti apakah bentuk rumah itu nanti. Alhasil, mungkin kita akan mendapatkan rumah dengan bentuk yang aneh, gampang rubuh atau bahkan kita tidak akan pernah bisa membuat sebuah rumah pun.

Fenomena seseorang tanpa cita-cita bisa dengan mudah kita temui, cobalah tanya kepada beberapa orang siswa SMU yang baru lulus, akan melanjutkan studi di mana mereka atau apa yang akan mereka lakukan setelah mereka lulus. Mungkin sebagian dari mereka akan menjawab tidak tahu, menjawab dengan rasa ragu, atau mereka menjawab mereka akan memilih suatu jurusan favorit di PTN tertentu. Apakah jurusan favorit tersebut mereka pilih karena memang mereka tahu potensi mereka, tahu seperti apa gambaran umum perkuliahan di jurusan tersebut dan peluang-peluang yang dapat mereka raih kedepannya karena berkuliah di jurusan tersebut, sekedar ikut-ikutan teman, gengsi belaka, trend, karena mengikuti “anjuran” orang tua, atau bahkan asal pilih? Yang terjadi selanjutnya adalah di saat perkuliahan sudah berlangsung, beberapa dari mereka ada merasa jurusan yang dipilihnya tidak sesuai dengan apa yang dia bayangkan atau tidak sesuai dengan kemampuannya. Boleh jadi setelah itu ia akan mengikuti ujian lagi di tahun depan atau malas-malasan belajar dengan Indeks Prestasi Kumulatif alakadarnya. Sungguh suatu pemborosan terhadap waktu, biaya dan tenaga.

Dahulu ada sebuah tradisi kurung ayam, balita yang sudah berumur beberapa bulan dikurung dalam sebuah kurungan ayam yang ditutuipi kain. Lalu di sekeliling kurungan tersebut disimpan berbagai macam benda yang mewakili profesi seperti gitar (musisi),
spidol (pengajar/guru), sarung tinju (atlit), pesawat-pesawatan (pilot) dan lain-lain. Lalu orang tua akan memperhatikan benda apakah yang pertama kali diambil oleh balita tersebut, jika ia mengambil terompet maka orang tua akan beranggapan sang bayi kelak akan menjadi seorang musisi atau berpotensi menjadi seorang musisi. Namun tampaknya adat semacam ini jarang dilakukan lagi. Nilai yang dapat diambil dari tradisi semacam ini adalah bahwa orang tua mempunyai peranan penting dalam memfasilitasi anaknya untuk mengeksplorasi bakat dan minat yang dipunyainya. Dan membantu untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Cita-cita bukan hanya terkait dengan sebuah profesi namun lebih dari itu ia adalah sebuah tujuan hidup. Seperti ada seseorang yang bercita-cita ingin memiliki harta yang banyak, menjadi orang terkenal, mengelilingi dunia, mempunyai prestasi yang bagus dan segudang cita-cita lainnya. Namun seorang muslim tentunya akan menempatkan cita-citanya di tempat yang paling tinggi dan mulia yaitu menggapai keridhaan Allah.

Sasaran Belajar Yang Efektif !!

Posted by Babby Noortan Haswanto On 0 komentar

Tentunya seringkali kita menginginkan sesuatu atau ada hal – hal yang ingin kita capai di masa depan nanti. Seringkali kita menyebutnya sebagai cita – cita. Yang istilah lainnya adalah sasaran. Dalam belajar pun jika kita ingin sukses, tentunya harus memiliki sasaran. Tapi, sasaran yang seperti apakah yang baik itu? atau sasaran yang mungkin dapat kita capai atau sering kita sebut dengan istilah “sasaran yang efektif”.

Suatu sasaran akan efektif bila memenuhi kriteria : spesifik, terukur, realistik, dan fleksibel.

Spesifik
Sasaran kita haruslah terdefinisi dengan jelas, dengan kata lain ia harus spesifik. Sasaran untuk “belajar kimia lebih giat” tidak spesifik. Kita dapat membuat lebih spesifik dengan sasaran “belajar kimia 8 jam setiap minggu” karena kita bertatap muka dengan pengajar di kelas dalam seminggu sebanyak 4 jam, misalnya. Akan lebih spesifik lagi jika kita dapat menentukan pada hari apa akan belajar kimia dan bab mana saja yang akan dipelajari. Sasaran yang tidak spesifik akan membuat kita kehilangan fokus untuk mencapainya.

Terukur
Keterukuran adalah kriteria berikutnya dari suatu sasaran. Cukup mudah untuk mengetahui apakah kita “sudah belajar kimia selama 8 jam dalam seminggu”. Sasaran “untuk belajar kimia lebih giat” tidak mudah diukur. Sasaran yang terukur akan membantu kita untuk melihat kemajuan yang telah dicapai dan menjaga motivasi tetap tinggi. Keterukuran sasaran dapat dilihat dengan melihat target waktu penyelesaiannya.

Realistik
Dapatkah kita mencapai sasaran yang ditetapkan? Kadang – kadang kita menetapkan sasaran yang tidak realistik misalnya menaikkan IPK dari 2,0 menjadi 3,5 dalam satu semester. Secara matematika sasaran ini tidak mungkin dicapai dalam satu semester. (tapi, mungkin saja untuk jangka waktu empat tahun.)
Lebih realistik bila kita menetapkan bahwa pada semester yang sedang berjalan, kita merencanakan memperoleh nilai Fisika Dasar II : B dan Kimia Dasar II : A, sehinggas kita termotivasi untuk belajar lebih baik dan lebih teratur untuk ketiga mata kuliah ini.

Fleksibel
Jangan terlalu kaku dalam mencoba untuk mencapai sasaran yang kita tetapkan. Terkadang pada saat kita sedang menuju suatu sasaran perlu dibuat penyesuaian. Katakan kita telah menetapkan sasaran untuk mendapat nilai A untuk mata kuliah Kimia Dasar II. Tetapi kita jatuh sakit sehingga tidak dapat mengikuti kuliah selama dua minggu. Pada ujian tengah semester yang dilakukan dapat setelah kita sakit, nilai yang kita peroleh sangat rendah sehingga nilai akhir C sudah merupakan keberuntungan.
Daripada menyalahkan diri sendiri karena sasaran tidak dipenuhi, kita sebaiknya fleksibel dengan mengubah sasaran menjadi mengejar materi yang tertinggal selama kita sakit dan memahami bahan kuliah secara keseluruhan. Jadi jangan terpaku pada nilai A. Toh, kita bisa menebusnya di mata kuliah yang lain. Nilai itu penting, tapi bukan segalanya. Percayalah.

Yap, itu dia kriteria sasaran yang efektif. Naah, itu artinya sekarang temen2 dapat menentukan sasaran yang efektif dalam belajar buat temen2 sendiri.

Tips Menumbuhkan Semangat Belajar Dari Umur 0-17 ..

Posted by Babby Noortan Haswanto On Kamis, 03 Juni 2010 0 komentar

1.Pelajari tahap-tahap perkembangan anak
Usia 0-2 tahun adalah tahap sensorimotor (merasakan dunia melalui gerak dan indera, dan mempelajari keberadaan objek). Usia 2-7 tahun adalah tahap pra-operasional(mulai memiliki kecepatan motorik).Usia 7-11 tahun adalah tahap operasional konkret (mulai berpikir logis tentang kejadian-kejadian nyata).Di atas 11 tahun adalah tahap operasional formal (mulai mengembangkan penalaran abstrak). Denganmempelajari tahap perkembangan anak orang tua bisa mengetahui stimulasi yang di butuhkan anak.

2. Stimulasi anak sesuai kebutuhan
Anak usia prsekolah sampai usia SD awal mulai memiliki kecakapan motorik. Maka senang dengan melibatkan motorik kasar dan motorik halus. Anak usia 7-11 tahun mulai berpikir logis. mereka senang dengan belajar:mengamati alam sekitar,membuat percobaan untuk melihat sebab akibat dll. Anak usia 11 tahun ke atas mulai berpikir abstrak dan senang belajar dengan diskusi.

3. Respon setiap pertanyaan anak
Jangan matikan rasa ingin tahu anak dengan mengabaikan pertanyaan mereka. Pertanyaan adalah salah satu tanda adanya rasa ingin tahu.

4. Apresiasi proses belajar anak
Apapun yang dilakukan anak terutama anak prasekolah yang masih dalam proses belajar berikanlah penilaian positif.

5. Jadilah teman diskusi yang baik
Semakin besar usia anak berusahalah menjadi teman diskusi yang baik.

6. Biasakanlah anak belajar di rumah secara teratur.
yaitu belajar pada jam yang tepat setiap hari. Saat belajar, minimal anak mengulang pelajaran di sekolah dan melihat jadwal pelajaran besok. Pembiasaan belajar hendaknya tidak dilakukan secara drastis dan mendadak jika anak belum punya kebiasaan belajar.

7. Samakan kecenderungan metode belajar di rumah dan di sekolah
Orang tua perlu menjamin kekompakan dalam pola asuh. Ini memudahkan untuk menetapkan metode belajar tertentu untuk anak (sesuai kecenderungan anak).

Tips Semangat Belajar !

Posted by Babby Noortan Haswanto On Rabu, 02 Juni 2010 0 komentar

- Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.

- Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.

- Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
Belajarlah apapun
Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.

- Belajar dari internet
Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.

- Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.

- Cari motivator
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahakan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.